Apakah kalian pernah menggunakan internet? Pernahkah kalian saat membuka sebuah website, ternyata ada sebuah pesan yang mengatakan bahwa website tersebut diblokir atau tidak bisa diakses? Jangan khawatir, biasanya, itu bukan karena jaringan internet kalian bermasalah, tetapi karena website yang kalian buka itu berbahaya sehingga oleh pemerintah aksesnya dibatasi.
Program pemerintah Indonesia yang membatasi akses website dengan cara diblokir dinamakan Internet Positif. Pernahkah kalian mendengar istilah internet positif?
Apa itu Internet Positif?
Internet positif ialah istilah yang biasa digunakan untuk menamai aktivitas pemblokiran atau pembatasan akses terhadap website yang dianggap tidak layak muat oleh pemerintah Indonesia. Internet positif sendiri mulai digalakkan sejak tanggal 17 Juli 2014 yang diprakarsai oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi dengan website di https://trustpositif.kominfo.go.id/.
Biasanya, website yang diblokir oleh internet positif ialah website yang berisi konten negatif, di antaranya seperti berita hoax, mengandung SARA, dan konten yang berbau pornografi. Selain itu juga, internet positif memblokir website yang berpotensi mencuri data pribadi yang kita miliki seperti username, PIN, password sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi yang membukanya.
Tentunya, kita tidak mau, bukan? jika data pribadi kita dicuri oleh orang lain sehingga merugikan kita? Pencurian data melalui internet ini disebut dengan phishing.
1. Web Phishing
Salah satu masalah yang mungkin terjadi ketika kalian membuka website yang terindikasi berbahaya adalah phishing. Phishing adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui pengguna dengan maksud untuk mencuri data pengguna. Misalnya, kalian tiba-tiba dapat pesan melalui surel atau media sosial yang meminta untuk membuka sebuah website yang sama persis dengan website aslinya. Di website tersebut, kalian diminta untuk memasukkan username dan password untuk login. Nah, di sinilah data kalian bisa dicuri. Jadi, kalian harus hati-hati ketika akan membuka sebuah website dan memasukkan informasi data pribadi.
Kalian perlu waspada saat terkoneksi dengan jaringan internet karena banyak sekali website palsu yang bisa berbahaya yang harus kalian hindari.
Sebagai contoh, website di bawah ini menyerupai website facebook. Namun, ini adalah website palsu yang harus kalian hindari.
Jadi, sebelum memasukkan data pribadi, pastikan alamat URL yang muncul sesuai dengan nama website aslinya. Namun, jika kalian tidak tahu apakah website itu palsu atau bukan, kalian bisa mengecek apakah ada ikon kunci di sebelah alamat URL atau tidak, seperti pada lingkaran merah pada gambar di bawah ini. Jika ada ikon kunci, artinya, website aman untuk dibuka karena telah terproteksi dengan baik.
2. Setting Keamanan pada Browser
Sekarang kalian sudah tahu bahaya yang mungkin terjadi ketika kalian mengakses sembarang website. Jangan khawatir, kalian ternyata dapat melakukan pengaturan dalam browser yang digunakan untuk menjelajahi internet supaya lebih aman. Pada sebagian besar browser yang kalian gunakan, biasanya, akan ada pengaturan keamaan yang bisa dilakukan.
Setelah pengaturan dilakukan, browser yang kalian gunakan akan selalu memberi peringatan jika website yang kalian buka berbahaya. Gambar berikut menunjukan salah satu contoh peringatan yang diberikan oleh browser.
Gambar 5.C.4 Contoh peringatan yang muncul setelah melakukan pengaturan pada browser ketika mengunjungi website yang berbahaya.
Jika bingung dengan website yang kalian kunjungi aman atau tidak, kalian bisa menyelidiki terlebih dahulu sebelum mengaksesnya. Jika kalian curiga saat mengakses situs web yang tidak familiar, bukalah situs web https://transparencyreport.google.com/safe-browsing/search untuk mendiagnosis keamanan pada situs web yang kalian akses. Salin dan tempel atau ketikkan alamat situs web pada kotak isian di halaman diagnosis, lalu tekan tombol Search. Selanjutnya, akan ditampilkan laporan diagnosis keamanan situs web tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar