Pada saat menggunakan komputer, ada kalanya kita perlu menyimpan pekerjaan supaya masih bisa dibuka di waktu yang lain. Proses ini biasanya dilakukan pada perangkat penyimpanan, salah satunya hard disk. Untuk melakukan penyimpanan data, perlu mekanisme yang disebut pengalamatan memroy (memory addressing). Komputer sering menampilkan alamat memori dalam sistem bilangan heksadesimal. Sebelum memahami mekanisme pengalamatan memori, kita harus memahami terlebih dahulu tentang sistem bilangan heksadesimal. Sebaiknya, untuk mempelajari materi ini setelah memahami sistem bilangan yang dibahas dalam unit Berpikir Komputasional buku ini.
1. Sistem Heksadesimal
Sistem heksadesimal menggunakan 16 macam simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C. D, E, dan F. Huruf-huruf A, B, C, D, E, F berturut-turut nilainya adalah 10, 11, 12, 13, 14, 15. Sistem heksadesimal mengorganisasikan memori utama ke dalam suatu byte yang terdiri atas 8 bit (binary digit). Setiap byte digunakan untuk menyimpan satu karakter alfanumerik yang dibagi dalam dua grup setiap bagian 4 bit. Jika satu byte dibentuk dari dua grup 4 bit, setiap bagian 4 bit disebut nibble. Empat bit pertama disebut high-ordernibble dan 4 bit kedua disebut low-order nibble.
Contoh:A16 = 1010 B16 = 1110
1A16 = 2610 1B16 = 2710
2. Konversi Bilangan
a. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan desimal
Konversi bilangan heksadesimal ke desimal menggunakan perkalian setiap bilangan dengan basis yang dipangkatkan sesuai urutannya, kemudian hasilnya dijumlahkan. Contoh perhitungannya dapat dilihat pada Tabel berikut:
b. Konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal
Konversi bilangan desimal ke hexadesimal dapat dilakukan dengan membagi bilangan desimal dengan 16, hingga tidak bisa dibagi lagi. Contoh perhitungannya dapat dilihat pada Tabel berikut:
c. Konversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal
Ketika melakukan konversi bilangan biner ke heksadesimal (16 = 24), setiap 4 angka biner ekuivalen (setara) dengan satu angka heksadesimal. Contoh perhitungannya dapat dilihat pada Tabel berikut:
d. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner
Untuk konversi bilangan heksadesimal ke biner, setiap 1 angka heksadesimal ekuivalen dengan 4 angka biner. Konversi setiap digit bilangan heksadesimal ke bilangan biner 4 digit, kemudian gabungkan. Jika terdapat digit 0 di depan hasil penggabungan bilangan biner, boleh dihilangkan. Sebagai contoh
001002 = 1002
Contoh perhitungannya dapat dilihat pada Tabel berikut
Selain biner, komputer juga menggunakan sistem heksadesimal. Hal ini dilakukan untuk mempersingkat notasi. Sebagai contoh untuk melambangkan bilangan 32 bit ditunjukan pada Tabel berikut:
0 komentar:
Posting Komentar